raut wajahnya yang muram buat aku tak keruan
nak membantah, nanti terasa
aku pendam, biar aku yg sakit tidak mengapa
terpikir sejenak, kenapa aku?
kenapa aku.. dan.. kenapa aku?
puitis kata penenang jiwa
pendam dan pendam
biar aku yang merasa
aku tak mahu lihat wajahnya sedih lagi
No comments:
Post a Comment